Namanya Fahri. Dilihat dari segi manapun, tidak ada sedikitpun hal yang menarik darinya. Penampilannya bisa dikatakan jauh dari normal. Out of the box lah pokoknya. Dia temanku ( bedeng ). Entah hanya saya yang mengaku sebagai temannya atau dia juga menganggapku teman.
Aku mengenalnya beberapa tahun yang lalu. Entah apa yang menarikku untuk lebih akrab dengannya. Dia teman tengah malamku. Dulu, saya belum gaul dan punya banyak teman. Jadi saya suka gaul sama dia. Sekian waktu berlalu, kami mulai menjauh dan semakin jauh. Entah momen apa yang membuatku bertemu lagi dengannya. Hmm.. Tidak ada bedanya.
Kalau pikiran bodohku datang, dia selalu jadi tempat sampah yang baik. Mungkin karena mukanya mirip sampah (?) Mungkin juga karena dia memang baik. Sangat serakah kalau saya berkeinginan untuk punya pacar. Saya sudah punya dia yang selalu siap menyediakan bahunya untukku. Apa lagi yang saya cari ?
Salah seorang temanku pernah bilang, "memangnya apa sih yang kak fahri tidak tau tentang kak elaa?". Kalimat ini sempat menggangguku beberapa saat. Ya. Itu betul. Dia tau segala-galanya tentangku. Tapi saya? Memangnya saya tau segala tentang dia ? Ternyata tidak. Dia masih jauh dari jangkauanku. Kelihatannya saja kami dekat. Ternyata saya belum cukup untuk bisa menjadi temannya. Memang sih, dia juga sering bercerita tentang dirinya. Tapi, entah kenapa saya masih saja merasa belum mengenalnya sepenuhnya.
Hmm.. Selama kami berteman, belum pernah sekalipun saya dapati dia marah ke saya. Kalau saya ? Entah sudah berapa kali. Tak terhitung. Kalau ada pembagian peran, pasti dia dapat peran protagonis dan saya yang antagonisnya. Heran juga sih, kenapa dia masih tahan juga dekat-dekat sama saya. Palingan saya cuma curhat, marah, ngomel, mencela, pokoknya yang jelek-jelek lah. Tapi ada juga orang seperti dia yang tahan dan sabar menghadapi saya yang annoying ini. Untung saja saya nda pernah jatuh cinta sama ini barang satu. Bisa hancur hubungan pertemanan kami. Lagipula, nda ada alasan untuk jatuh cinta ke dia. Pokoknya dia jauh lah dari tipe cowok idaman.
Fahri, saya nda berharap kau baca tulisan ini. Sesekali lah, saya curhat sama blog dan bukan sama kau. Saya sayangko. Tetapko jadi temanku nah ?
Rabu, 26 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar