Kamis, 17 Oktober 2019

Kamis

Hai Kamis!
Lama tak kulihat pagimu
Aku terlalu sibuk bergaul dengan malam
Terlalu cinta pada gelap
Yang akan segera mengusirmu
Dan membiarkan Jumat datang menggantikanmu

Hai Kamis!
Jangan marah!
Bukan berarti aku tak sayang
hanya karena kulewatkan mentari pagimu
Bukan berarti tak cinta
karena tak kunikmati terik panasmu
Bukan berarti aku lupa
jika tak kusapa kau di luar dari kamar yang selamanya gelap
Bukan berarti aku benci
jika hanya kulewati bagianmu dengan membunuh

Ya Kamis!
Aku datang padamu saat ini
Dengan lingkaran mata tebal
yang dilapisi 2 jenis foundation
Dengan seribu makian sumpah serapah
karena kehilangan bintang
Dengan glukosa yang melimpah
berkat kopi yang kuminum

Dengarlah, Kamis!
Hari ini aku membunuh puluhan kali
Dan kudapatkan penghargaan karena itu
Aneh bukan? Membunuh ternyata dihargai
Ssst. Jangan ribut, aku kenal banyak orang yang kaya karena membunuh
Aku membunuh dengan panah, pedang, dan sihir
Mereka tak bisa menghindar dari bidikan panahku
Mereka tak bisa menghalau tajamnya sabitan pedangku
Mereka tak bisa lari ketika kuhisap darah mereka dengan sihir

Tapi Kamis!
Aku tetap bersedih
Meski membunuh banyak orang,
aku tetap tak bisa menang
Karena hidup bukan tentang pencapaian sendiri
Tapi juga tentang orang lain
Di sisimu ada orang yang egois
dan pada lawanmu ada yang pengertian
Di sisimu ada orang baik yang tak bisa membunuh
tapi lawanmu adalah tim pembunuh yang sadis
Apalah artinya jika hanya kaya sendiri?
Aku sedang menghadapi mereka yang berkecukupan bersama

Tahukah kamu, Kamis?
Mereka akhirnya menang
Siapapun lawannya akan menang
Karena mereka bersama dan aku sendirian
Dan akhirnya emas dan berlian takkan ada gunanya
Karena hidup adalah tentang menang dan kalah
Adalah tentang kerja sama dan pertemanan
Bukankah manusia tak bisa hidup sendiri?

Maafkan, Kamis!
Aku datang dengan perasaan bersedih
Aku terlalu sibuk bercerita tentang kekalahan
Tentang hilangnya bintang yang begitu sulit kukumpulkan

Terima kasih, Kamis!
Kau menyimak semua kekesalanku
yang pastinya tak penting untukmu
Yang tak seberapa dibanding orang lain
Yang tak ada artinya dengan pemujamu yang lain

Inilah aku, Kamis!
Apapun yang orang lain katakan,
inilah caraku mencintaimu
Caraku menjalani peran darimu
Hei! Jumat sudah bersiap-siap untuk datang
Akankah dia akan membantuku mendapatkan
semua bintang yang hilang?
Mungkin, ya. Bisa jadi, tidak. 


30DWC Day 1

1 komentar:

Tatik Annisa Miftahul Jannah mengatakan...

Mantap kak

Posting Komentar