Ini hanya tentang perilaku. Bukan soal benar atau salah. Bukan juga soal suka atau tak suka. Karena kau bukan aku dan aku bukan kau. Meskipun kau dan aku berasal dari cetakan ilahi yang sama. Kau dan aku ada karena tangan yang sama. Meskipun begitu, perilaku yang berlaku padamu tak bisa begitu saja berlaku padaku. Begitupun sebaliknya, sayang.
Maaf kalau aku terlalu banyak bertanya. Ketidaktahuanku bekerja sama dengan rasa ingin tahuku. Dan mereka sangat akur. Sekian waktu telah kuhabiskan untuk bertanya. Tapi tak pernah kudapatkan jawaban yang bisa memuaskan nafsu ingin tahuku. Kau bilang, kau tak suka kata tanya "kenapa" dengan alasan, ada hal yang tak memerlukan alasan. Padahal itupun adalah alasanmu untuk menghindari kata tanya "kenapa". Yah, kalau disederhanakan, kau malas menjawab. Maka, kugantikan dengan kata tanya "apa". Dan kau masih belum menjawab. Jelas sudah asumsi awalku kalau kau malas menjawab, adalah benar.
Yah, aku masih disini bukan karena semata-mata adalah suka. Menamparmu atau menendangmu lalu pergi tidak akan menghasilkan rasa puas. Iya. Aku hidup karena rasa ingin tahuku masih hidup. Reaksi dan efek sama sekali tidak ada gunanya. Karena memang aku tak pernah berniat memberimu efek jera atau apapun lah sejenisnya. Itu bukan tugasku. Aku hanya berkiblat pada nafsu dan keinginanku untuk tahu. Apapun yang dulu, sekarang, ataupun nanti kau rasakan, bukan menjadi urusanku. Cukup pertanyaanku terjawab, sayang. Harus kau? Tentu saja. Karena kau adalah awal mula pertanyaan ini timbul.
Meski begitu, terima kasih karena ini berarti kau mengenalku. Meski hanya satu sisi. Seleraku dalam menulis. 😊😊
0 komentar:
Posting Komentar