Hei !
Aku tahu, kau tersenyum bahagia saat aku lahir. Kau bilang, "Lahirlah anak yang cantik". Itu dua puluh tahun lalu. Rumah dan sekolah selalu mengajarkan untuk mencintaimu. Sepertinya sulit. Tidak boleh nakal, tidak boleh bohong, tidak boleh nyontek, tidak boleh bantah orang tua, dan sejuta tidak boleh lainnya. Dan semua itu kulanggar.
Sekarang, aku tahu kau sedang menangis melihatku. Bukan karena aku melanggar semua ketidakbolehan itu. Ya. Aku jauh darimu. Aku lupa merindukanmu. Aku tak pernah mencarimu. Aku berjalan sendiri. Ya. Karena itu.
Kau tak perlu tangisan penyesalanku. Tanpa melakukannya, maaf akan selalu ada untukku. Kau tak ingin aku membalas kebaikanmu. Karena itu semua karunia. Gratis ! Aku tak perlu mati untuk membelamu di depan orang yang mencemoohmu. Karena kau sudah pernah mati untukku.
Kau hanya ingin mencintaiku. Kau hanya ingin aku tidak meronta saat sedang digendong. Kau hanya ingin menemaniku berjalan. Kau hanya ingin menjagaku. Aku hanya perlu mengingat, kalau kau akan selalu ada. Sesederhana itu caramu mencintaiku.
Kalau boleh, tolong beri aku kesempatan untuk menghapus airmata itu dengan mencintaimu.
0 komentar:
Posting Komentar