Selasa, 12 November 2013
TEMAN
Jangan mengotori telingaku dengan kata teman. Karena aku tak mau dengar kata itu darimu. Yang aku tahu, teman tak akan memasang temannya sebagai tameng. Yang aku tahu, teman akan selalu ada. Apapun musimnya. Tak perlu bersama setiap saat untuk tahu apa yang dilakukan temannya. Tak perlu sembunyi. Karena memang tak perlu. Tak perlu lari ataupun mengejar. Selalu mampu membaca situasi. Tak perlu ada kata maaf ataupun terima kasih. Meskipun begitu, akan saling menghargai. Akan marah jika temannya diganggu. Tak perlu sungkan jika menegur dan tak perlu tersinggung jika ditegur. Sederhana. Bukan hal yang sulit. Hanya hal yang pasti dilakukan jika ikatan itu memang ada. So, apakah kau temanku?
Selasa, 05 November 2013
Jangan Bohong!
Jangan Bohong!
Itu yang selalu kau bilang. Itu yang selalu kau ucapkan. Kebohongan. Sesuatu yang tak kau suka. Sesuatu yang kau takutkan. Sesuatu yang kau benci. Dan sesuatu yang kulakukan. Kenapa aku melakukannya? Aku tak sayang padamu? Aku tak mau mendengarmu? Bukan. Bukan itu. Hanya karena itu yang selalu kau minta. Ketika aku mengutarakan keinginanku, kau akan cemberut dan mengancam ini itu. Ketika aku mengatakan yang sebenarnya, kau selalu mengatakan tidak mau. Bandel memang. Tapi cobalah kau bercermin. Amati baik-baik wajah yang ada disana. Itulah wajah orang yang mengajarkanku kebohongan. Itulah orang yang selalu berbohong padaku dengan andil supaya aku senang. Kau pikir aku tak tahu? Aku tahu sayang. Kita teman, kan? Tak perlu selalu bersama untuk mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia sana. Ini bukan pembalasan. Yah, anggap saja ini hukum keseimbangan.
Itu yang selalu kau bilang. Itu yang selalu kau ucapkan. Kebohongan. Sesuatu yang tak kau suka. Sesuatu yang kau takutkan. Sesuatu yang kau benci. Dan sesuatu yang kulakukan. Kenapa aku melakukannya? Aku tak sayang padamu? Aku tak mau mendengarmu? Bukan. Bukan itu. Hanya karena itu yang selalu kau minta. Ketika aku mengutarakan keinginanku, kau akan cemberut dan mengancam ini itu. Ketika aku mengatakan yang sebenarnya, kau selalu mengatakan tidak mau. Bandel memang. Tapi cobalah kau bercermin. Amati baik-baik wajah yang ada disana. Itulah wajah orang yang mengajarkanku kebohongan. Itulah orang yang selalu berbohong padaku dengan andil supaya aku senang. Kau pikir aku tak tahu? Aku tahu sayang. Kita teman, kan? Tak perlu selalu bersama untuk mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia sana. Ini bukan pembalasan. Yah, anggap saja ini hukum keseimbangan.
Langganan:
Postingan (Atom)