Jumat, 25 Mei 2012

AIR MATA, kelemahan atau senjata ?

Air mata selalu melambangkan kelemahan, ketidakberdayaan, dan ketidakmampuan. Air mata juga selalu diidentikkan dengan gender ( feminin ). Jika ada seorang laki-laki yang menangis, pasti akan ada ucapan-ucapan seperti "Jangan seperti perempuan !" atau "Kau seperti perempuan". Apakah memang air mata ini hanya milik perempuan ? 
Air mata adalah hasil ereksi dari emosi. Sama halnya dengan sisa makanan di dalam tubuh, emosi juga harus dikeluarkan. Ekspresi senang, sedih, marah, ataupun menangis. Lalu, mengapa air mata selalu diidentikkan dengan kelemahan ? Salah satu metode yang dipakai dalam biro konsultasi mengenai kejiwaan, dengan cara membuat pasien menangis terlebih dahulu. Apa yang dirasakan kemudian ? Lega.

Perempuan adalah makhluk yang (katanya) lemah. Karena mereka lebih sering memilih menangis sebagai cara untuk mengespresikan emosi. Tapi, air mata ini dapat menjadi senjata yang ampuh. Terutama menghadapi laki-laki. Mungkin dari situlah muncul ungkapan "laki-laki lemah terhadap air mata". Dengan menggunakan air mata, apa yang diinginkan hampir pasti diberikan. Air mata yang menjadi simbol dari kelemahan, adalah senjata terkuat yang dimiliki oleh perempuan.

Hei perempuan ! Air mata tidak membuatmu lemah !